Selasa, 19 November 2013

RPP PAI

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP )
Sekolah                                   : SMAN 8 Bekasi
Mata Pelajaran                      : Pendidikan Agama Islam
Kelas / Semester                     : X / I
Waktu                                    : 1x45 Menit
Materi Pembelajaran            : Q.S. Al-Baqarah: 30, Al-Mu’minun: 12–14,  Az-Zariyat 56,   dan An-Nahl: 78

A.    Standar Kompetensi
Memahami ayat-ayat Al-Qur’an tentang manusia dan tugasnya sebagai khalifah di bumi.
B.     Kompetensi Dasar
1.      Membaca Q.S. Al-Baqarah: 30, Al-Mu’minun: 12–14,  Az-Zariyat 56,   dan An-Nahl: 78
2.      Menyebutkan arti Q.S. Al-Baqarah: 30, Al-Mu’minun: 12–14,  Az-Zariyat 56,   dan An-Nahl: 78
3.      Menampilkan perilaku sebagai khalifah di bumi seperti terkandung dalam Q.S. Al-Baqarah: 30, Al-Mu’minun: 12–14,  Az-Zariyat 56,   dan An-Nahl: 78
C.    Indikator Pencapaian Hasil Belajar
1.      Mampu membaca Q.S. Al-Baqarah: 30, Al-Mu’minun: 12–14,  Az-Zariyat 56,   dan An-Nahl: 78 dengan baik dan benar.
2.      Mampu mengidentifikasi tajwid Q.S. Al-Baqarah: 30, Al-Mu’minun: 12–14,  Az-Zariyat 56,   dan An-Nahl: 78
3.      Mampu menerjemahkan dengan benar  Q.S. Al-Baqarah: 30, Al-Mu’minun: 12–14,  Az-Zariyat 56,   dan An-Nahl: 78
4.      Mampu mengidentifikasi perilaku khalifah dalam Q.S. Al-Baqarah: 30, Al-Mu’minun: 12–14,  Az-Zariyat 56,   dan An-Nahl: 78
D.    Uraian Materi Pembelajaran
Materi pokok: Q.S. Al-Baqarah, 2: 30, Al-Mu’minun: 12–14,  Az-Zariyat 56,   dan An-Nahl: 78
E.     Metode Pembelajaran
1.      Ceramah
2.      Diskusi
3.      Tanya Jawab
4.      Penugasan
F.     Media Pembelajaran
§  Al-Qur’an dan terjemahnya
§  Power Point
§  Buku Pendidikan Agama Islam SMA Kelas X, Penerbit Piranti
G.    Langkah-langkah Pembelajaran
a.       Kegiatan Awal
*      Guru memberi salam dan memulai pelajaran dengan mengucapkan Basmallah secara bersama-sama.
b.      Kegiatan inti
*      Guru menjelaskan materi yang akan diajarkan dengan kompetensi dasar yang akan dicapai.
*      Eksplorasi :
a.       Peserta didik membaca dengan fasih benar dan sesuai dengan tajwid Q.S Al-Baqarah: 30, Al-Mu’minun: 12–14,  Az-Zariyat 56,   dan An-Nahl: 78
b.      Peserta didik  membaca ayat Al-qur’an secara individu untuk mengetahui tingkat kemampuan yang dimiliki oleh masing-masing siswa.
c.       Peserta didik menjelaskan hukum bacaan atau tajwid.
*      Elaborasi
a.       Peserta didik  kedua menjelaskan hukum bacaan atau tajwid
b.      Peserta didik  ketiga menjelaskan arti secara harfiyah atau mufradat
c.       Peserta didik  keempat menjelaskan arti ayat
d.      Peserta didik  kelima menjelaskan isi atau kandungan ayat
c.       Kegiatan Akhir
*      Guru menutup atau mengakhiri pelajaran tersebut dengan membaca Hamdallah atau do’a

*      Guru mengucapkan salam kepada para siswa sebelum keluar kelas dan siswa menjawab salam.

Selasa, 15 Oktober 2013

Pembelajaran Konvensional dan Pembelajaran Online

A. Pembelajaran Konvensional
Dalam kamus besar Bahasa Indonesia (1991:523) konvensional artinya berdasarkan kebiasaan atau tradisional. Jadi, pembelajaran konvensional adalah pembelajaran yang biasa dilakukan oleh guru. Pada umumnya pembelajaran konvensional adalah pembelajaran yang lebih terpusat pada guru. Akibatnya terjadi praktik belajar pembelajaran yang kurang optimal karena guru membuat siswa pasif dalam kegiatan belajar dan pembelajaran.
Depdiknas (Yasa, 2008) mengutarakan bahwa pembelajaran konvensional cenderung pada belajar hapalan yang mentolerir respon-respon yang bersifat konvergen, menekankan informasi konsep, latihan soal dalam teks, serta penilaian masih bersifat tradisional dengan paper dan pencil test yang hanya menuntut pada satu jawaban benar. Belajar hapalan mengacu pada penghapalan fakta-fakta, hubungan-hubungan, prinsip, dan konsep.
Burrowes (Juliantara, 2009) menyampaikan bahwa pembelajaran konvensional menekankan pada resitasi konten, tanpa memberikan waktu yang cukup kepada siswa untuk merefleksi materi-materi yang dipresentasikan, menghubungkannya dengan pengetahuan sebelumnya, atau mengaplikasikannya kepada situasi kehidupan nyata. Lebih lanjut dinyatakan bahwa pembelajaran konvensional memiliki ciri-ciri, yaitu:
1.      Pembelajaran berpusat pada guru.
2.      Terjadi passive learning.
3.      Interaksi di antara siswa kurang
4.      Tidak ada kelompok-kelompok kooperatif
5.      Penilaian bersifat sporadis.

Astuti (2010) menjelaskan bahwa pembelajaran konvensional ini dipandang efektif atau mempunyai keunggulan, terutama:
1.      Berbagi informasi yang tidak mudah ditemukan di tempat lain.
2.      Menyampaikan informasi dengan cepat.
3.      Membangkitkan minat akan informasi.
4.      Mengajari siswa yang cara belajar terbaiknya dengan mendengarkan.
5.      Mudah digunakan dalam proses belajar mengajar.

Namun demikian, Astuti (2010) pun menjelaskan bahwa pembelajaran konvensional mempunyai lebih banyak kelemahan sebagai berikut:
1.      Tidak semua siswa memiliki cara belajar terbaik dengan mendengarkan.
2.      Sering terjadi kesulitan untuk menjaga agar siswa tetap tertarik dengan apa yang dipelajari.
3.      Pembelajaran tersebut cenderung tidak memerlukan pemikiran yang kritis.
4.      Pembelajaran tersebut mengasumsikan bahwa cara belajar siswa itu sama dan tidak bersifat pribadi.
5.      Kurang menekankan pada pemberian keterampilan proses (hands-on activities).
6.    Pemantauan melalui observasi dan intervensi sering tidak dilakukan oleh guru pada saat belajar kelompok sedang berlangsung.
7.      Para siswa tidak mengetahui apa tujuan mereka belajar pada hari itu.
8.      Penekanan sering hanya pada penyelesaian tugas.

9.      Daya serapnya rendah dan cepat hilang karena bersifat menghafal.

       B. Pebelajaran Online
Pembelajaran online adalah suatu jenis belajar mengajar yang memungkinkan tersampaikannya bahan ajar ke siswa dengan menggunakan media internet, intranet atau media jaringan komputer lain, atau proses pembelajaran yang memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) secara sistematis dengan mengintegrasikan semua komponen pembelajaran, termasuk interaksi pembelajaran lintas ruang dan waktu, dengan kualitas yang terjamin.
Pembelajaran online (juga dikenal dengan pembelajaran elektronik, atau e-Learning) merupakan hasil dari suatu pembelajaran yang disampaikan secara elektronik dengan menggunakan komputer dan media berbasis komputer. Bahannya biasa sering diakses melalui sebuah jaringan. Sumbernya bisa berasal dari website, internet, intranet, CD-ROM, dan DVD. Selain memberikan instruksi, e-learning juga dapat memonitor kinerja peserta didik dan melaporkan kemajuan peserta didik. E-learning tidak hanya mengakses informasi (misalnya, halaman web), tetapi juga  membimbing peserta didik untuk mencapai hasil belajar yang spesifik (misalnya, tujuan). SimakBaca secara fonetik.
Potensi untuk aplikasi pendidikan pembelajaran online telah berkembang. Siswa tidak hanya dapat mengakses pengetahuan dari buku pelajaran, tetapi juga dapat mengakses materi pelajaran dari luar sekolah . Guru dan siswa dapat memperoleh informasi yang banyak, tidak terbatas, dan dapat di akses dari beberapa perpustakaan di seluruh dunia!
Siswa dan guru dapat meningkatkan pembelajaran di kelas dengan mengakses informasi dari berbagai sumber (database, perpustakaan, kelompok minat khusus), berkomunikasi melalui komputer dengan siswa lain atau dengan para ahli di bidang studi tertentu, dan saling bertukar informasi. Kegiatan seperti yang dilakukan oleh geografis nasional memungkinkan siswa dan guru bersama-sama untuk menuai keuntungan dari menghubungkan jaringan nasional siswa, guru, dan ilmuwan untuk menyelidiki berbagai topic.
Keuntungan pembelajara Online
1.    Media yang bervariasi, Internet adalah sarana serbaguna yang memberikan informasi kepada pelajar di seluruh dunia. Situs-situs internet berisi media yang bervariasi, termasuk teks, audio, grafik, animasi, video, dan software yang dapat didownload.
2.      Informasi yang up-to-date, Sampai saat ini, para pendidik terbatas pada sumber-sumber yang ada di kelas atau gedung sekolahnya. Sekarang, dengan kemampuan untuk menghubungkan ke sumber-sumber di komunitas dan di seluruh dunia, membuka pandangan baru tentang pengajaran dan pembelajaran. Siswa dapat mengakses perpustakaan dan database dengan baik di luar batasan local, ini memperluas cakrawala yang lebih kecil dan sekolah pedesaan serta partisipasi individu dalam home schooling.
3.     Navigasi, Keuntungan utama dari internet adalah mampu untuk bergerak dengan mudah dalam dan antar dokumen. Dengan menekan tombol atau mengklik dari mouse, pengguna dapat mencari berbagai macam dokumen di berbagai lokasi tanpa bergerak dari komputernya.
4.    Bertukar ide, Siswa dapat terlibat dalam “percakapan” dengan para ahli di bidang studi tertentu. Selanjutnya, mereka dapat berpartisipasi dalam aktivitas yang memungkinkan untuk bertukar ide dengan siswa lain, bahkan mereka yang tinggal di negara-negara lain.
5.     Komunikasi yang nyaman, E-mail memungkinkan orang-orang diberbagai lokasi untuk berbagi ide, sama seperti yang mereka lakukan di telepon sekarang, tanpa memainkan “tag telepon” begitu umumnya di kalangan orang sibuk. Pengguna dapat “bercakap” satu sama lain di waktu yang berbeda dan meresponnya sesuai kenyamanan mereka masing-masing. Rekaman yang ditukar dapat disimpan.
6.   Biaya rendah, Biaya hardwaresoftware, waktu telepon, dan servis telekomunikasi adalah nominal dan menurun.

Keterbatasan Belajar Online
1.      Umur-materi yang tidak pantas, Salah satu hal yang menjadi keprihatinan beberapa topik pada jaringan komputer, utamanya di internet, adalah tidak cocoknya materi tersebut untuk siswa sekolah dasar. Iklan tembakau dan alkohol di internet dapat ditampilkan bersama permainan dan musik yang bisa dinikmati anak-anak.
2.      Hak cipta, Karena informasi begitu mudah untuk diakses, hal itu juga sangat sederhana untuk seorang individu untuk secepatnya mendownload sebuah berkas dan dengan beberapa perubahan, ia dapat mengerjakan tugasnya tanpa bersusah-susah payah lagi.
3.      Pertumbuhan yang belum pernah terjadi sebelumnya, Diperkirakan setiap harinya ribuan situs baru ditambahkan ke internet. Pertumbuhan ini membuat penemuan informasi menjadi sangat sulit. Untuk membantu dalam pencarian informasi, beberapa perusahaan komersial dan universitas menyediakan mesin pencari dengan mengikuti link Web dan menampilkan hasil yang sesuai dengan pertanyaan Anda.
4.      Pendukung, Dukungan teknis yang baik harus tersedia. Tanpa dukungan dan manajemen yang bijaksana tersebut, sebuah jaringan komputer mungkin akan cepat mati. Untuk itu Teknis supervisor diperlukan untuk mengatur dan memelihara jaringan.
5.      Akses, Baik dengan cara sistem tertanam atau nirkabel atau modem, semua pengguna harus memiliki sebuah cara untuk menghubungkan ke jaringan.