A. Pembelajaran Konvensional
Dalam kamus besar Bahasa Indonesia (1991:523) konvensional
artinya berdasarkan kebiasaan atau tradisional. Jadi, pembelajaran konvensional
adalah pembelajaran yang biasa dilakukan oleh guru. Pada umumnya pembelajaran
konvensional adalah pembelajaran yang lebih terpusat pada guru. Akibatnya
terjadi praktik belajar pembelajaran yang kurang optimal karena guru membuat
siswa pasif dalam kegiatan belajar dan pembelajaran.
Depdiknas (Yasa, 2008) mengutarakan bahwa pembelajaran
konvensional cenderung pada belajar hapalan yang mentolerir respon-respon yang
bersifat konvergen, menekankan informasi konsep, latihan soal dalam teks, serta
penilaian masih bersifat tradisional dengan paper dan pencil test yang hanya
menuntut pada satu jawaban benar. Belajar hapalan mengacu pada penghapalan
fakta-fakta, hubungan-hubungan, prinsip, dan konsep.
Burrowes (Juliantara, 2009)
menyampaikan bahwa pembelajaran konvensional menekankan pada resitasi konten,
tanpa memberikan waktu yang cukup kepada siswa untuk merefleksi materi-materi
yang dipresentasikan, menghubungkannya dengan pengetahuan sebelumnya, atau
mengaplikasikannya kepada situasi kehidupan nyata. Lebih lanjut dinyatakan
bahwa pembelajaran konvensional memiliki ciri-ciri, yaitu:
1. Pembelajaran berpusat pada guru.
2. Terjadi passive learning.
3. Interaksi di antara siswa kurang
4. Tidak ada kelompok-kelompok
kooperatif
5. Penilaian bersifat sporadis.
Astuti (2010) menjelaskan bahwa
pembelajaran konvensional ini dipandang efektif atau mempunyai keunggulan,
terutama:
1. Berbagi informasi yang tidak mudah
ditemukan di tempat lain.
2. Menyampaikan informasi dengan cepat.
3. Membangkitkan minat akan informasi.
4. Mengajari siswa yang cara belajar
terbaiknya dengan mendengarkan.
5. Mudah digunakan dalam proses belajar
mengajar.
Namun demikian, Astuti (2010) pun
menjelaskan bahwa pembelajaran konvensional mempunyai lebih banyak kelemahan
sebagai berikut:
1. Tidak semua siswa memiliki cara
belajar terbaik dengan mendengarkan.
2. Sering terjadi kesulitan untuk
menjaga agar siswa tetap tertarik dengan apa yang dipelajari.
3. Pembelajaran tersebut cenderung
tidak memerlukan pemikiran yang kritis.
4. Pembelajaran tersebut mengasumsikan
bahwa cara belajar siswa itu sama dan tidak bersifat pribadi.
5. Kurang menekankan pada pemberian
keterampilan proses (hands-on activities).
6. Pemantauan melalui observasi dan
intervensi sering tidak dilakukan oleh guru pada saat belajar kelompok sedang
berlangsung.
7. Para siswa tidak mengetahui apa
tujuan mereka belajar pada hari itu.
8. Penekanan sering hanya pada
penyelesaian tugas.
9. Daya serapnya rendah dan cepat
hilang karena bersifat menghafal.
B. Pebelajaran Online
Pembelajaran online adalah
suatu jenis belajar mengajar yang memungkinkan tersampaikannya bahan ajar ke
siswa dengan menggunakan media internet, intranet atau media jaringan komputer
lain, atau proses pembelajaran yang memanfaatkan teknologi informasi dan
komunikasi (TIK) secara sistematis dengan mengintegrasikan semua komponen
pembelajaran, termasuk interaksi pembelajaran lintas ruang dan waktu, dengan
kualitas yang terjamin.
Pembelajaran online (juga dikenal
dengan pembelajaran elektronik, atau e-Learning) merupakan hasil
dari suatu pembelajaran yang disampaikan secara elektronik dengan menggunakan
komputer dan media berbasis komputer. Bahannya biasa sering diakses melalui
sebuah jaringan. Sumbernya bisa berasal dari website, internet, intranet,
CD-ROM, dan DVD. Selain memberikan instruksi, e-learning juga dapat memonitor
kinerja peserta didik dan melaporkan kemajuan peserta didik. E-learning tidak
hanya mengakses informasi (misalnya, halaman web), tetapi juga membimbing
peserta didik untuk mencapai hasil belajar yang spesifik (misalnya, tujuan).
SimakBaca secara fonetik.
Potensi untuk aplikasi pendidikan
pembelajaran online telah berkembang. Siswa tidak hanya dapat mengakses
pengetahuan dari buku pelajaran, tetapi juga dapat mengakses materi pelajaran
dari luar sekolah . Guru dan siswa dapat memperoleh informasi yang banyak,
tidak terbatas, dan dapat di akses dari beberapa perpustakaan di seluruh dunia!
Siswa dan guru dapat meningkatkan
pembelajaran di kelas dengan mengakses informasi dari berbagai sumber (database,
perpustakaan, kelompok minat khusus), berkomunikasi melalui komputer dengan
siswa lain atau dengan para ahli di bidang studi tertentu, dan saling bertukar
informasi. Kegiatan seperti yang dilakukan oleh geografis nasional memungkinkan
siswa dan guru bersama-sama untuk menuai keuntungan dari menghubungkan jaringan
nasional siswa, guru, dan ilmuwan untuk menyelidiki berbagai topic.
Keuntungan
pembelajara Online
1. Media yang bervariasi, Internet adalah sarana serbaguna
yang memberikan informasi kepada pelajar di seluruh dunia. Situs-situs internet
berisi media yang bervariasi, termasuk teks, audio, grafik, animasi, video, dan
software yang dapat didownload.
2. Informasi yang up-to-date, Sampai saat ini, para pendidik
terbatas pada sumber-sumber yang ada di kelas atau gedung sekolahnya. Sekarang,
dengan kemampuan untuk menghubungkan ke sumber-sumber di komunitas dan di
seluruh dunia, membuka pandangan baru tentang pengajaran dan pembelajaran.
Siswa dapat mengakses perpustakaan dan database dengan baik di luar batasan
local, ini memperluas cakrawala yang lebih kecil dan sekolah pedesaan serta
partisipasi individu dalam home schooling.
3. Navigasi, Keuntungan utama dari internet adalah
mampu untuk bergerak dengan mudah dalam dan antar dokumen. Dengan menekan
tombol atau mengklik dari mouse, pengguna dapat mencari berbagai
macam dokumen di berbagai lokasi tanpa bergerak dari komputernya.
4. Bertukar ide, Siswa dapat terlibat dalam
“percakapan” dengan para ahli di bidang studi tertentu. Selanjutnya, mereka
dapat berpartisipasi dalam aktivitas yang memungkinkan untuk bertukar ide
dengan siswa lain, bahkan mereka yang tinggal di negara-negara lain.
5. Komunikasi yang nyaman, E-mail memungkinkan orang-orang
diberbagai lokasi untuk berbagi ide, sama seperti yang mereka lakukan di
telepon sekarang, tanpa memainkan “tag telepon” begitu umumnya di kalangan
orang sibuk. Pengguna dapat “bercakap” satu sama lain di waktu yang berbeda dan
meresponnya sesuai kenyamanan mereka masing-masing. Rekaman yang ditukar dapat
disimpan.
6. Biaya rendah, Biaya hardware, software,
waktu telepon, dan servis telekomunikasi adalah nominal dan menurun.
Keterbatasan
Belajar Online
1. Umur-materi yang tidak pantas, Salah satu hal yang menjadi
keprihatinan beberapa topik pada jaringan komputer, utamanya di internet,
adalah tidak cocoknya materi tersebut untuk siswa sekolah dasar. Iklan tembakau
dan alkohol di internet dapat ditampilkan bersama permainan dan musik yang bisa
dinikmati anak-anak.
2. Hak cipta, Karena informasi begitu mudah untuk
diakses, hal itu juga sangat sederhana untuk seorang individu untuk secepatnya
mendownload sebuah berkas dan dengan beberapa perubahan, ia dapat mengerjakan
tugasnya tanpa bersusah-susah payah lagi.
3. Pertumbuhan yang belum pernah
terjadi sebelumnya, Diperkirakan
setiap harinya ribuan situs baru ditambahkan ke internet. Pertumbuhan ini
membuat penemuan informasi menjadi sangat sulit. Untuk membantu dalam pencarian
informasi, beberapa perusahaan komersial dan universitas menyediakan mesin
pencari dengan mengikuti link Web dan menampilkan hasil yang sesuai dengan
pertanyaan Anda.
4. Pendukung, Dukungan teknis yang baik harus
tersedia. Tanpa dukungan dan manajemen yang bijaksana tersebut, sebuah jaringan
komputer mungkin akan cepat mati. Untuk itu Teknis supervisor diperlukan untuk
mengatur dan memelihara jaringan.
5. Akses, Baik dengan cara sistem tertanam
atau nirkabel atau modem, semua pengguna harus memiliki sebuah cara untuk
menghubungkan ke jaringan.